PERAWATAN LUKA KHITAN – TEKNO KLEM

Perawatan luka khitan tekno klem

 

Khitan tekno klem merupakan metode khitan dengan menggunakan alat berupa cetakan yang berbentuk corong. Jenis-jenis klamp ada berbagai macam seperti mahdian klamp, alis klamp, smart klamp, gomco klamp dll. Hasil khitan dengan klamp bisa dikatakan lebih estetik karena terdapat alat cetakannya. Dari segi lainnya adalah pasien dapat mandi sejak hari pertama setelah khitan. Cara pemasangan alat sangat mudah dan cepat. Diawali dengan melakukan pembiusan lokal pada area pangkal penis. Kemudian membebaskan perlengketan antara kulup dengan glans, melakukan penandaan area preputium, memasangkan klamp sesuai batas marker, dan menghilangkan kulup sesuai dengan marker. Kulit luar dan kulit dalam akan menyatu secara alami dengan proses penjepitan kulit dari klamp.

  1. Pasca khitan dengan metode tekno klem, perawatan luka cukup mudah. Peralatan yang perlu disiapkan untuk membersihkan luka sunat seperti mangkuk kecil, cotton bud, cairan infus/air hangat, wound cleanser dan antiseptik. Tata cara pembersihan luka sunat meliputi:
    pasien boleh mandi biasa sejak hari pertama pasca khitan
  2. Siapkan mangkuk kecil kemudian diisi dengan cairan infus/air hangat secukupnya
  3. Tuangkan cairan dalam mangkuk kedalam corong klamp untuk membilas kotoran
  4. Gunakan Cotton bud, masukan kedalam corong klamp, dan lakukan gerakan memutar, agar kotoran terangkat
  5. Masukan kembali sedikit cairan infus/air hangat kedalam mangkuk dicampur dengan antiseptik
  6. Tuangkan cairan dalam mangkuk kedalam corong klamp untuk membilas kotoran
  7. Langkah terakhir adalah menyemprotkan wound cleanser pada area luka khitan dan bagian dalam corong klamp
  8. Sebagai tambahan pasien dapat berendam dalam air hangat campur antiseptik 2 kali sehari selama 15 menit agar memudahkan saat pelepasan klamp

Itu merupakan tahapan cara perawatan luka khitan menggunakan klamp. Perawatan luka ini dilakukan setiap setelah buang air kecil. Setelah hari ke-5 klamp akan dilepas dan untuk perawatan luka khitannya adalah sebagai berikut:

  1. Siapkan mangkuk kecil kemudian diisi dengan cairan infus/air hangat
  2. Masukan kassa kedalam cairan dan peras sedikit agar tidak terlalu banyak air
  3. Bilas luka khitan secara menyeluruh
  4. Masukan cairan antiseptik kedalam mangkuk berisi cairan infus/air hangat
  5. Ambil kassa baru masukan kedalam cairan, peras sedikit
  6. Bilas kembali luka khitan secara menyeluruh
  7. Langkah terakhir adalah menyemprotkan wound cleanser pada area luka khitan
  8. Sebagai tambahan pasien dapat berendam dalam air hangat campur antiseptik 2 kali sehari selama 15 menit agar mengurangi resiko bengkak dan penumpukan krusta

Sampai jumpa lagi di artikel lainnya..

salam Jagoan Khitan

Pearly Penile Papule, Simak selengkapnya di artikel ini sampai tuntas yaa..

Pearly Penile Papule, Simak selengkapnya di artikel ini sampai tuntas yaa..

Pearly Penile Papule

 

Definisi

PPP merupakan suatu bintil-bintil kecil yang muncul pada permukaan kulit sulcus ataupun corona dari glans penis. Umumnya tersusun secara melingkar ataupun membentuk suatu barisan dan sering dianggap sebagai salah satu penyakit seksual menular. Namun, kenyataannya PPP bukan merupakan penyakit menular seksual dan merupakan suatu variasi normal dan tidak terkait dengan gangguan seksual. Seringnya PP menyebabkan kecemasan besar pada pasien karena mengganggu tampilan kosmetik.

 

Epidemiologi

Di Amerika, Insiden PPP dilaporkan antara 8-48%. terdapat peningkatan angka kejadian PPP pada pria yang belum di sirkumsisi dengan yang sudah di sirkumsisi (22% vs 12%). PPP terjadi hanya pada pria. Predileksi usia yaitu antara dekade ke-2 sampai ke-3 masa hidup. Dan tidak ada perbedaan yang mencolok antar angka kejadian pada ras tertentu.

 

Etiologi

Belum diketahui secara pasti penyebab dari PPP. Namun, beberapa penelitian menyatakan bahwa PPP disebabkan oleh tumpukan smegma yang terakumulasi sejak masa remaja sampai dewasa. PPP lebih sering terjadi pada pria yang belum di sirkumsisi sebesar 22% dibandingkan dengan yang sudah di sirkumsisi 12%.

 

Diagnosis

Ketika dilakukan pemeriksaan fisik dokter akan menemukan bentukan berupa bintil bisa tunggal ataupun multiple, kecil, berwarna jernih, lunak, membentuk kubah pada puncaknya tersusun secara sirkuler bisa pada area corona atau sulkus dari glans penis. Biasanya terlihat ketika kulup di tarik kebelakang pada pasien yang tidak sirkumsisi. PPP bersifat asimtomatik/tidak bergejala.

Prognosis

PPP lebih sering tidak bergejala dan hanya mengganggu kosmetik. Muncul selama masa dewasa dan secara berangsur-angsur akan berkurang dengan bertambahnya usia.

 

Pengobatan

Belum terdapat pengobatan yang tepat untuk PPP baik dengan obat topikal maupun oral. Salah satu terapi yang menjadi pertimbangan adalah dengan terapi laser/electrocauter. Namun, tindakan ini biasanya diputuskan pasien oleh karena kekhawatiran berlebih tentang kosmetik dari bentuk penis. Melakukan sirkumsisi di usia muda dapat menurunkan angka kejadian dari PPP.

 

Brown, Clarence. 2020. Pearly Penile Papules. https://emedicine.medscape.com/article/1058826-overview

Aldahan, Adam et al. 2018.Diagnosis and Management of Pearly Penile Papules. American Journal of Men’s Health

SIMAK YUK PERAWATAN LUKA STAPLER BUN!

SIMAK YUK PERAWATAN LUKA STAPLER BUN!

Perawatan luka khitan stapler

 

Khitan stapler merupakan metode khitan terkini yang paling modern, karena alat di import langsung dari luar negeri. Selain itu karena keunggulannya yang lebih dibanding metode yang lainnya. Stapler berupa alat cetakan seperti mangkuk dan alat pemotong kulit dijadikan satu dan dilakukan dalam satu kali pengerjaan berbeda dengan metode lainnya seperti cauter dan klamp yang dilakukan dalam tahapan terpisah. Diawali dengan melakukan pembiusan lokal pada area pangkal penis. Kemudian membebaskan perlengketan antara kulup dengan glans, melakukan penandaan area preputium, pemasangan stapler sesuai dengan marker, melakukan pemotongan kulup dengan stapler dan terakhir melakukan pembalutan luka khitan dengan perban.

Pasca khitan dengan metode stapler, perban dipasang karena untuk mencegah resiko terjadinya pembengkakan dan pendarahan. Untuk perawatan luka pada prinsipnya sama dengan metode cauter. Peralatan yang perlu disiapkan untuk membersihkan luka sunat seperti kain lap, mangkuk kecil, kassa, cairan infus/air hangat, wound cleanser dan antiseptik. Tata cara pembersihan luka sunat meliputi:

  1. Pastikan luka agar tidak terkena air terlalu sering
  2. Melakukan mandi cerdas yaitu mandi dengan menggunakan kain lap
  3. Siapkan mangkuk kecil kemudian diisi dengan cairan infus/air hangat
  4. Masukan kassa kedalam cairan dan peras sedikit agar tidak terlalu banyak air
  5. Bilas luka khitan secara menyeluruh
  6. Masukan cairan antiseptik kedalam mangkuk berisi cairan infus/air hangat
  7. Ambil kassa baru masukan kedalam cairan, peras sedikit
  8. Bilas kembali luka khitan secara menyeluruh
  9. Langkah terakhir adalah menyemprotkan wound cleanser pada area luka khitan dan glans
  10. Pembersihan luka dilakukan setiap setelah buang air kecil

Setelah 3 hari perban akan dilepas. Untuk mencegah perban lengket dianjurkan melakukan pemberian baby oil/minyak zaitun pada perban agar tidak lengket. Setelah perban dilepas perawatan luka selanjutnya sesuai dengan panduan diatas. Untuk mandi boleh dimulai setelah 3 hari pasca khitan.

Sampai jumpa lagi di artikel lainnya..

salam Jagoan Khitan

KENALI PROSES PENYEMBUHAN LUKA YUK !

KENALI PROSES PENYEMBUHAN LUKA YUK !

Luka merupakan suatu bentuk kerusakan jaringan pada kulit yang disebabkan oleh kontak fisika (dengan sumber panas), hasil dari tindakan medism maupun karena perubahan kondisi fisiologis. Ketika terjadi luka, tubuh merespon luka secara alami dengan melakukan proses penyembuhan luka melalui kegiatan bioselulaer dan biokimia yang terjadi secara berkesinambungan. Pada sunat luka sengaja dibuat dengan cara memotong kulup. Berdasarkan waktu penyembuhan luka dibagi menjadi :

  1. Luka akut

Luka akut merupakan cedera jaringan yang bisa pulih kembali seperti keadaan normal dengan bekas luka minimal dalam rentang waktu minimal 8-12 minggu. Penyebab luka akur adalah cedera mekanik karena factor eksternal, karena kontak kulit dengan permukaan keras atau tajam, luka tembak dan luka pasca operasi. Penyebab lainnya adalah luka bakar dan cedera kimiawi seperti terkena sinar radiasi, tersengat listrik, terkena cairan kimia yang bersifat korosif.

Luka akut biasanya terjadi pada individu normal, sehat dan dapat dilakukan penutupan luka secara primer atau dibiarkan menyembuh secara sekunder.

  1. Luka kronik

Luka kronik sendiri merupakan proses pemulihan luka yang berlangsung lambat dengan waktu penyembuhan lebih dari 12 minggu. Luka yang mengalami kegagalan dalam proses penyembuhan awal, dapat karena factor eksternal maupun internal.

Proses penyembuhan luka memiliki sifat kompleks dan dinamis. Karena adanya peran dari kegiatan bioseluler dan biokimia yang terjadi berkesinambungan hal inilah yang menyebabkan proses penyembuhan luka iap individu berbeda. Dengan tetap tujuan akhirnya adalah pemulihan fungsi dan integritas jaringan. Proses penyembuhan luka tidak hanya melibatkan jaringan lokal yang mengalami luka tetapi juga dipengaruhi oleh factor endogen, seperti umurm nutrisi, imunologi, pemakaian obat-obatan dan kondisi metabolic.

Secara garis besar proses penyembuhan luka dibagi menjadi 5 fase:

  1. Fase hemostasis

Homeostasis merupakan proses pembekuan darah. Ketika terjadi perlukaan dan menyebabkan resiko terpapar bakteri maupun antigen pada daerah luka tinggi, pendarahan juga mengaktifkan proses hemostasis yang menginisiasi pengeluaran eksudat seperti factor pembekuan darah ke lokasi luka. Hemostasis juga berperan protektif dalam penyembuhan luka. Pelepasan protein yang terbawa bersama eksudat ke daerah luka mengakibatkan sel fagosit masuk dan memakan sel-sel yang mati.

Eksudat sendiri merupakan cairan yang diproduksi dari luka kronik dan akut yang berperan kunci dalam penyembuhan luka, mengaliri luka secara berkesinambungan dan menjaga daerah luka tetap lembab. Selain itu, memberikan nutrisi dan berperan untuk pembentukan epitel baru.

  1. Fase Inflamasi

Fase ini dimulai saat setelah perlukaan sampai dengan hari ke 3-4. Pada tahap ini akan terjadi udema (bengkak), ekimosis (memar), kemerahan dan nyeri. Inflamasi terjadi karena reaksi imun tubuh terhadap luka baru.

  1. Fase migrasi

Terjadi pergerakan sel epitel dan fibroblast pada daerah luka menggantikan sel yang rusak atau hilang. Sel ini meregenerasi dari tepi sampai menebal ke area perlukaan tertutup.

  1. Fase proliferasi

Fase ini lanjutan dari fase inflamasi yaitu hari ke 4 sampai dengan hari ke 21. Pada tahap ini terjadi neoangiogenesis (pembentukan pembuluh darah baru), pembentukan jaringan tergranulasi dan pembentukan epitel kembali. Diawali dengan lapisan awal yang tipis kemudian membentuk jaringan baru yang belum sempurna disebut dengan jaringan granulasi. Jaringan granulasi terbentuk karena mulai adanya pembentukan pembuluh darah baru dan ditambah dengan pembentukan kolagen oleh sel fibroblast sehingga menyebabkan ikatan antar luka menguat. Sel epitel terus terbentuk dan perlahan-lahan mengeras dan memberikan waktu kolagen untuk memperbaiki jaringan.

  1. Fase maturasi

Fase ini terjadi dari hari ke 21 dan berlanjut sampai luka sembuh secara sempurna. Pada tahap ini terjadi pembentukan jaringan ppenghubung seluler dan penguatan epitel baru. Namun ditentukan besar kecilnya luka. Sel kolagen baru mulai menyatu, menekan pembuluh darah dalam penyembuhan luka, sehingga bekas luka menjadi rata dan tipis. Kemudian Jaringan granulasi mulai berubah menjadi massa yang lebih baik dan sempurna dalam waktu beberapa bulan sampai 2 tahun.

Purnama & Sriwidodo. Review Sistematik: Proses Penyembuhan dan Perawatan Luka. Farmaka

Sampai jumpa lagi di artikel lainnya..

salam Jagoan Khitan

Perawatan luka pasca khitan (krusta) , simak yuk!

Perawatan luka pasca khitan (krusta) , simak yuk!

Khitan adalah suatu prosedur operasi ringan berupa memotong kulup atau ujung kulit penutup penis.

Pada masa kini muncul berbagai macam metode sunat modern yang menawarkan berbagai keunggulannya masing-masing. Namun, perlu diketahui bahwa semua metode memiliki prinsip yang sama yaitu menghilangkan kulup dengan cara memotong. Munculah beberapa pertanyaan sering timbul di masyarakat tentang tingkat kecepatan kesembuhan luka dari masing-masing metode. Secara umum, semua metode akan menyebabkan suatu respon inflamasi atau peradangan pasca khitan.

Reaksi peradangan muncul sebagai suatu mekanisme wajar dari tubuh terhadap suatu luka yang dibuat yaitu khitan. Reaksi peradangan yang mungkin timbul adalah tumor (bengkak), calor (hangat), dolor (nyeri), rubor (merah) dan fungtio laesa (kehilangan fungsi) jika luka tidak diobati. Hal ini serupa dengan mekanisme ketika seorang anak terjatuh dari sepeda kemudian mengalami perlukaan pada bagian lutut. Maka akan menimbulkan reaksi bengkak, kemerahan, nyeri dan hangat.

Selain reaksi inflamasi yang telah disebutkan kadang muncul juga reaksi lain dari luka pasca khitan berupa krusta. Reaksi ini juga muncul sebagai sesuatu hal yang normal terjadi pasca khitan. Krusta sendiri merupakan suatu massa yang muncul dan mengeras pada permukaan kulit yang mengalami perlukaan atau dalam bahasa sehari-hari sering disebut dengan getah bontengan atau korengan. Krusta dapat terbentuk dari serum plasma (berwarna kuning madu), darah (merah kehitaman) dan nanah (kuning kehijauan berbau busuk).

Sesaat setelah luka khitan dibuat tubuh akan secara cepat mengeluarkan respon inflamasi dan reaksi lain berupa pembentukan krusta. Umumnya krusta yang timbul pasca khitan adalah krusta yang disebabkan oleh serum plasma dan darah. Serum plasma dan darah selalu bersamaan dalam tubuh karena serum plasma merupakan zat pembawa dari darah. Serum plasma itu sendiri merupakan cairan kekuningan yang memiliki berbagai manfaat dalam proses penyembuhan luka pasca khitan diantaranya adalah:

  1. Melawan infeksi bakteri

Didalam serum terdapat imunoglubulin yang berperan untuk mencegah dari infeksi yang disebabkan oleh bakteri maupun virus

  1. Mengandung banyak protein

Didalam plasma terdapat banyak sekali kandungan protein yang berperan dalam proses penyembuhan luka.

  1. Menjaga keseimbangan cairan

Didalam serum terdapat albumin yang berperan dalam pengontrolan tekanan dalam pembuluh darah sehingga darah dan cairan tidak merembes keluar dari pembuluh darah.

  1. Berisi faktor pembekuan

Didalam plasma terdapat fibrinogen yang merupakan faktor pembekuan darah. Sehingga jika kadarnya kurang maka akan menyebabkan pendarahan yang tidak berhenti.

Hal inilah yang mendasari terbentuknya krusta karena sebagai respon tubuh dalam mencegah infeksi dan rembesnya darah serta berperan dalam proses penyembuhan luka. Maka perlu edukasi terhadap orang tua pasien untuk tidak tertukar antara krusta akibat serum dan krusta karena infeksi.

Pencegahan timbulnya krusta adalah dengan cara membersihkan luka sunat secara teratur dengan menggunakan cairan infus dan antiseptik minimal 3x/hari dan setiap setelah buang air kecil dan buang air besar. Dengan rutin melakukan perawatan luka diharapkan krusta dapat cepat mengering dan dapat terkelupas dengan sendirinya sehingga proses penyembuhan luka dapat lebih sempurna.

Selain itu, terdapat penelitian terbaru menyebutkan bahwa terdapat peran zat gizi terhadap kecepatan penyembuhan luka khitan. Vitamin A, B, C, D, kalsium, seng, magnesium serta zat besi adalah zat gizi mikro yang dibutuhkan oleh tubuh untuk meregenerasi sel-sel yang rusak, mengurangi radang, menjaga kekebalan tubuh dan mempererat ikatan antar jaringan baru. Mineral seng berperan untuk memperkuat jaringan baru sedangkan vitamin C untuk pembentukan kolagen sehingga dapat mempercepat penyembuhan luka.

Dari penelitian double-blind dari 37 pasien dengan ulkus tungkai, pasien dengan pemberian zinc oksida topikal dapat meningkatkan terjadinya penyembuhan luka, reepitelialisasi, penurunan infeksi dan penurunan tingkat ulkus dibanding yang tidak menerima zinc oksida.

Prasetyo, Bondan. 2018. Asupan Seng dan Penyembuhan Luka Pasca Sirkumsisi. Journal Of Nutrition And Health

Sampai jumpa lagi di artikel lainnya..

salam Jagoan Khitan

 
Pendarahan Pasca Khitan? Yuk Simak sampai habis di artikel ini…

Pendarahan Pasca Khitan? Yuk Simak sampai habis di artikel ini…

Pendarahan Pasca Khitan

Definisi

Khitan merupakan salah satu tindakan operasi minor yang sangat sering dilakukan. Hal ini karena tuntutan dari segi agama, budaya maupun kesehatan. Khitan di zaman ini tidak lagi dengan cara konvensional menggunakan gunting. Metode-metode terbaru bermunculan seperti cauter, klamp, lem dan stapler. Hal ini tak lepas dari tuntutan dari masyarakat luar agar menghindari komplikasi pasca khitan. Komplikasi awal yang dapat timbul pasca khitan diantaranya nyeri, pendarahan dan infeksi.

Pendarahan merupakan komplikasi yang sering terjadi setelah khitan. Dengan insiden sebesar 1%. Pendarahan dapat muncul di sepanjang luka khitan dengan tepi luka yang dihubungkan dengan jahitan atau dapat pula bersumber dari pembuluh darah lain di bagian dalam. Lokasi paling sering pendarahan adalah bagian frenulum.

Etiologi

  1. Gangguan koagulasi

Ganguan yang dapat muncul adalah hemofilia. Suatu keadaan dimana terjadi gangguan pada faktor koagulasi/pembekuan darah. Normalnya ketika terjadi pendarahan tubuh akan merespon dengan mengeluarkan faktor koagulasi pada tempat terjadinya pendarahan sehingga darah yang keluar segera berhenti. Berbeda halnya pada keadaan hemofilia, karena kekurangan faktor koagulasi akan menyebabkan darah terus menerus keluar. Biasanya kelainan ini diketahui karena ketidaksengajaan. Ketika anak sedang bermain kemudian terjatuh dan menimbulkan luka yang berdarah, setelah ditutup beberapa saat pendarahan terus terjadi dan masif patut dicurigai suatu keadaan hemofilia.

  1. Terpotongnya pembuluh darah area penis

Khitan adalah tindakan memotong kulup yang menutupi kepala penis. Tindakan memotong ini memiliki resiko berupa pendarahan. Hal ini terjadi karena pada kulup penis masih terdapat ujung-ujung percabangan pembuluh darah ketika terpotong akan menimbulkan pendarahan. Namun, biasanya dokter akan mengantisipasi dengan cara menekan area yang mengalami pendarahan dan memberi obat tambahan bahkan jika perlu melakukan jahitan pada titik pendarahan agar pendarahan dapat berhenti. Namun, ada suatu keadaan yang tidak bisa dihindari yaitu pendarahan terjadi terus menerus setelah dokter melakukan hal tersebut. Maka patut dicurigai pasien mempunyai gangguan koagulasi.

  1. Aktivitas berlebihan pasca khitan

Pasien pasca khitan biasanya masih belum merasakan nyeri karena masih terpengaruh oleh obat anastesi dan obat peroral yang diberikan. Ini dapat menyebabkan pasien merasa aman dan nyaman sehingga kadang membuat pasien bergerak aktif seperti pada keadaan sebelum pasien sunat. Hal ini dapat membuat ikatan antar tepi-tepi luka terganggu dan mengalami mikro trauma sehingga dapat mengalami pendarahan.

Penanganan

Apabila terjadi pendarahan pasca khitan makan tidak perlu panik. Hal ini karena pengobatan pasien dengan pendarahan pasca khitan cukup sederhana dan mudah dilakukan bukan oleh orang medis. Cukup dengan melakukan balut tekan menggunakan kassa yang dibuat memangjang kemudian melingkarkan kassa pada area sekeliling penis yang mengalami pendarahan disertai dengan penekanan pada area yang berdarah. Hal ini akan membantu menyumbat pembuluh darah sehingga diharapkan setelah penekanan 3-4 menit pendarahan dapat berhenti.

Jika sudah melakukan hal tersebut berulang kali dan masih tetap berdarah dengan pendarahan yang masif patut di curigai pasien memiliki gangguan koagulasi. Maka disarankan untuk tetap melakukan pertolongan pertama dengan balut tekan. Sambil selanjutnya mencari pertolongan kepada pihak medis.

Krill, Aaron et al. 2011. Complication Of Circumcision. Scientific World Journal

 

KLIK DISINI UNTUK KENALI KAMI LEBIH JAUH YA

KHITAN TERBAIK DENGAN METODE MODERN? JAGOAN KHITAN BANGET NIH!

KHITAN TERBAIK DENGAN METODE MODERN? JAGOAN KHITAN BANGET NIH!

Jagoan Khitan merupakan salah satu tempat yang paling direkomendasikan khususnya warga cirebon dan sekitarnya untuk mengkhitankan anandanya, Kenapa ?

Karena dengan khitan di Jagoan Khitan bukan hanya menggunakan metode modern tapi juga dikerjakan langsung oleh Dokter Profesional yang bersertifikat menjadinya khitan terbaik di Kota Cirebon ini menjadi tempat yang tepat untuk bunda dan ayah menentukan sebagai tempat khitan untuk si kecil.

KLIK DISINI UNTUK KENALI KAMI LEBIH JAUH YA

KENALI MITOS SEPUTAR KHITAN YUK !

KENALI MITOS SEPUTAR KHITAN YUK !

Assalamu’alaikum Bunda Ayah kembali lagi bersama kami…
tidak bosan kami membagikan banyak ilmu yang bermanfaat terutama untuk kesehatan. Melanjutkan pembahasan kami tempo hari tentang serba serbi dan manfaat khitan, kali ini kami akan membawakan artikel berjudul apa saja sih mitos-mitos yang beredar di masyarakat tentang khitan.


Seperti kita ketahui sering sekali rumor dan mitos beredar disekeliling kita tanpa tau apakah itu sebuah kebenaran atau hanya mitos yang dibuat-buat karena sebuah ketidaktahuan akan sesuatu yang sedang ramai dibicarakan. Untuk itu artikel ini akan menjawab mitos-mitos tentang khitan yang beredar sejak lama di masyarakat terutama di Indonesia.

Mari kita bahas :

  1. Mitos pantangan memakan daging, ikan dan telur karena menghampat penyembuhan luka

Proses penyembuhan luka tidak cukup hanya dengan menunggu proses regenerasi selnya sendiri. Namun dipengaruhi juga oleh faktor endogen seperti umur, nutrisi, imunologi, pemakaian obat-obatan dan kondisi metabolik. Nutrisi yang baik dibutuhkan untuk penyembuhan luka, seperti luka tekan, luka bedah, luka trauma, luka dekubitus maupun luka kronis lainnya. Gangguan nutrisi atau malnutrisi akan menyebabkan penurunan anabolisme. Penyembuhan luka secara normal memerlukan nutrisi yang tepat, karena proses fisiologis penuembuhan luka tergantung pada tersedianya protein, vitamin (terutama A dan C) dan mineral. Selain itu kolagen merupakan protein yang terbentuk dari asam amino yang diperoleh dari protein yang dimakan. Vitamin C juga diperlukan untuk mensintesis kolagen.

Sumber protein ada protein hewani (ikan, udang, kerang, kepiting, daging ayam, hati, telur, susu dan keju) dan protein nabati (kacang tanah, kacang merah, kacang hijau, kedelai, tahu dan tempe. Sumber protein yang paling lengkap terkandung dalam susu, telur dan keju. Ketiganya mengandung pula zat kapur, zat besi dan vitamin B. makanan tinggi protein sangat dianjutkan dalam penyembuhan luka karena akan mempercepat proses pertumbuhan jaringan.

  1. Mitos Khitan Membuat tubuh bertambah tinggi

Pertumbuhan erat kaitannya dengan 3 hal yaitu faktor genetic, faktor hormonal dan faktor lingkungan. Sifat dari pewarisan genetik pertumbuhan merupakan salah satu factor utama. Namun sangat besar dipengaruhi juga oleh faktor-faktor variasi lingkungan seperti pola makan anak, aktivitas anak, status sosial ekonomi orang tua serta tingkat kesehatan anak. Sedangkan untuk faktor hormonal yang berperan yaitu human growth hormone (HGH). HGH adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari. Yang memastikan agar anak berkembang secara normal.

Kemudian juga terdapat fakta bahwa anak laki-laki rata-rata disunat menjelang masa pre-pubertas dan cenderung mendekati masa pubertas. Sehingga pada masa-masa tersebut akan mengalami pertumbuhan yang drastis. Jadi, merupakan hal yang kurang tepat jika menyebutkan bahwa khitan membuat anak tinggi.

  1. Mitos Dikhitan jin

Dimasyarakat juga tersebar mitos bahwa terdapat orang yang disunat oleh jin. Tiba-tiba kulup yang menutup gland penis menghilang. Ini bukanlah karena disunat oleh jin, tapi merupakan suatu kelainan pada penis berupa parafimosis. Kelainan ini menyebabkan kulup yang tadinya menutupi gland penis tiba-tiba tertarik kebelakang sampai melewati dari kepala penis. Sehingga tampak seperti sudah disunat. Parafimosis dapat menimbulkan komplikasi serius jika tidak segera ditangani yaitu akan menyebabkan menurunnya aliran darah ke bagian penis.

  1. Mitos Khitan saat dewasa akan membuat alot kulit kulup

kulup penis seiring dengan bertambahnya usia akan mengalami pertambahan jaringan kolagen. Jaringan ini yang akan menyebabkan bertambah kenyalnya kulup. Maka disarankan untuk di khitan sesegera mungkin setelah proses kelahiran. Hal ini di maksudkan agar proses penyembuhan luka yang terjadi pada anak akan lebih cepat pulih dan mengurangi resiko rasa takut dan trauma pada anak. Jika khitan ditunda sampai usia dewasa dikhawatirkan akan timbul berbagai penyakit seperti infeksi saluran kencing, balanoposthitis dan utamanya adalah fimosis. Hal ini juga akan mempersulit proses khitan.

  1. Mitos Khitan dapat mengganggu fungsi seksual

Terdapat pendapat di masyarakat tentang hal ini, faktanya adalah berdasarkan penelitian tahun 2013 menunjukan bahwa tidak terdapat bukti ilmiah yang nyata yang menunjukan bahwa khitan berpengaruh terhadap fungsi seksual, nyeri, sensitivitas dan kenyamanan saat berhubungan seksual.

Kemudian berdasarkan penelitian tahun 2016 membandingkan sensitivitas penis pada 20 pria yang di sirkumsisi dengan 32 pria tanpa sirkumsisi berumur antara 18-37. Hasil penelitiannya adalah terdapat perbedaan yang minimal antara sensitivitas penis antara penis yang di sirkumsisi dan tanpa sirkumsisi.

  1. Mitos Khitan sebelum akil baligh membuat sulit tinggi

Hal ini merupakan mitos karena seperti sudah dijelaskan bahwa pertumbuhan itu diperankan oleh factor genetic, hormonal dan factor lingkungan. Sehingga kurang tepat jika dikatakan khitan membuat sulit bertambah tinggi. Khitan merupakan proses pembuangan kulup yang menjadi sumber pertumbuhan kuman jika tetap dibiarkan akan mengganggu pertumbuhan karena cenderung mengganggu keseharan diri.

  1. Mitos Anak Gemuk tidak bisa di khitan

Mitos jika anak gemuk tidak bisa dikhitan sebenarnya tidaklah benar, yang sesungguhnya terjadi adalah penis pada anak gemuk di beberapa kasus hanya tertutup bantalan lemak tubuhnya, sehingga terlihat lebih kecil dari penis anak yang memiliki berat badan normal. Apakah anak gemuk bisa dikhitan? jawabannya tentu saja bisa, sebelum di khitan dokter akan memeriksa keadaan penis anak, apabila benar hanya tertutup bantalan lemak maka bisa dikhitan dengan metode khusus yang dianjurkan dokter.

 

Nah Bunda Ayah bagaimana infonya???? menarik bukan?
Semoga setelah membaca artikel ini Bunda dan Ayah menjadi paham, bahwa mitos khitan tidaklah benar dan dapat dibuktikan secara ilmiah. Jadiii, jangan ragu lagi untuk mengkhitankan anandanya ya bunda.
Sampai berjumpa di lain kesempatan, wasalamu’alaikum

Daftar Pustaka

Sinaga, jon. 2008. Tinggi badan anak ditinjau dari segi factor genetic dan lingkungan

Huda, N., Febriyanti, E., & de Laura, D. 2018. Edukasi Berbasis Nutrisi dan Budaya pada Penderita Luka Kronis

Morris, B. J., & Krieger, J. N. 2013. Does male circumcision affect sexual function, sensitivity, or satisfaction?—A systematic review

Bossio, J. A., et al. (2016). Examining penile sensitivity in neonatally circumcised and intact men using quantitative sensory testing

Besut, Daryanto. 2016. Fimosis dan Parafimosis. Indonesian Urological Association

Artaria, myrtati. 2010. Perbedaan antara laki-laki dan perempuan: penelitian antropometris pada anak-anak umur 6-19 tahun

Sampai jumpa lagi di artikel lainnya..

salam Jagoan Khitan

 
KENALI APA SIH MIKROPENIS ATAU HYPOGENITALISM ? SIMAK SAMPAI AKHIR YA ARTIKEL INI !

KENALI APA SIH MIKROPENIS ATAU HYPOGENITALISM ? SIMAK SAMPAI AKHIR YA ARTIKEL INI !

Mikropenis atau hypogenitalism merupakan suatu kelainan pada penis dimana bentuknya normal tetapi dengan ukuran <2,5 standart deviasi dibawah dari nilai rata-rata menurut umur dan status pubertas. Penggunaan kata mikropenis tidak bisa digunakan jika ada kelainan morfologi penis lain seperti hipospadi, bentuk genital ambigu termasuk male pseudohemaprodit.

Mikropenis lebih disebabkan karena factor hormononal oleh hipogonadotropik hypogonadism, baik isolated maupun kombinasi dengan defisiensi pituitary lain, terutama defisiensi hormon pertumbuhan. Namun, sebagian besar mikropenis adalah idiopatik. Banyak factor yang mempengaruhi panjang penis pada anak yaitu seperti gizi, usia kehamilan saat bayi lahir, obesitas dan berat badan lahir.

Penelitian dilakukan terhadap perkembangan janin menemukan adanya 2 tahapan perkembangan penis pada janin:

  1. Tahap 1

Terjadi pada awal masa pertumbuhan janin. Terjadi saat androgen mulai menstimulasi penis dan skrotum dari bentuk asalnya sebelum terdiferensiasi.

  1. Tahap 2

Stimulasi androgen akhirnya berlanjut membentuk perkembangan selanjutnya dari penis, termasuk di dalamnya pertambahan ukuran penis.

Para peneliti memiliki teori bahwa kemungkinan pada mikropenis sudah melewati tahap 1 namun gagal menyelesaikan tahap 2. Sebagai akibat dari penurunan androgen.

Perkembangan penis secara umum dibagi dalam dua tahap, yaitu intra dan ekstra-uterin.
Sampai dengan minggu kedelapan di dalam kehidupan fetus, genitalia eksterna dari kedua jenis kelamin masih sama. Diferensiasi ke arah kelamin laki-laki tergantung pada pengaruh testosterone, terutama dihidrotestosteron. Pada fetus laki-laki usia 8-12 minggu, testosteron disekresi oleh sel Leydig secara otonom, kemudian dipengaruhi oleh human Chorionic Gonadotropin plasenta, dan oleh rangsangan Luteinizing hormone (LH) pituitari fetus pada trimester ke dua. Pada tahapan ini penis sudah lengkap terbentuk. Pituitari fetus mengambil alih fungsi kontrol dengan melepaskan LH dan follicle stimulating hormone. Proses stimulasi berkelanjutan ini bertanggung jawab atas perkembangan penis. Mikropenis terjadi akibat gangguan atau defek hormonal pada trimester ke dua. Jika defek terjadi pada kehamilan di bawah 14 minggu, yang mungkin terjadi adalah pembentukan penis yang tidak sempurna dan terjadi ambigus. Sekresi testosteron juga berpengaruh pada perkembangan penis pada masa ekstra-uterin. Pada masa neonatal kadar testosterone meningkat hingga usia 2 sampai 3 bulan, kemudian turun perlahan dan berlanjut hingga prapubertas. Pada masa ini terjadi penambahan panjang penis walaupun sedikit.

Cara pengukuran dan menentukan mikropenis yaitu dengan cara fully stretched length measurement. Pemeriksa memegang glans penis antara ibu jari dan satu jari lainnya kemudian ditarik. Tangan yang satu mengukur Panjang penis yang sudah ditarik, sementari spatula kayu diletakan sejajar dengan penis sampai ke tulang pubis. Pengukuran dari bagian atas glans penis sampai ke dasar pubis dikatakan sebagai Panjang penis. Bagian preputium tidak ikut di ukur dan penekanan pada pubis dimaksud untuk mengeluarkan penis yang terbenam sehingga pengukuran tidak salah. Pengukuran dilakukan sebanyak 3 kali dan rata-rata dari 3 pengukuran tersebut merupakan dinyatakan suatu panjang penis. Dikatakan suatu mikropenis apabila Panjang penis kurang dari 2.5 SD sesuai dengan usianya tanpa ada suatu kelainan anatomis penis.

Pemberian hormone testoteron ester 25 mg intra muscular sebanyak 4 dosis dengan interval 3 minggu. Memungkinkan terjadinya pertambahan Panjang penis yang bermakna bersamaan dengan peningkatan rugae skrotum diosertai sedikit pertumbuhan rambut pubis.

Pemberian topical 5-A dihidrotestoteron (DHT) gel, pada regio periscrotal sebanyak 3 kali sehari selama 5 minggu menunjukan kenaikan level DHT serum. Di beberapa penelitian membuktikan dapat meningkatkan perkembangan pada genitalia.

Terapi bedah dapat dilakukan dan menjadi pertimbangan. Dengan melakukan rekonstruksi pada penis dan  memperbaiki kosmetiknya dapat menjadi opsi jika gagal dengan terapi hormone.

 

Tridjaja, Bambang et al. 2002. Pengobatan Testoteron pada Mikropenis. Sari Pedia

Basuki, Siswanto et al. 2009. Kejadian mikropenis pada anak obes. Jurnal gizi klinik Indonesia

Indrawann, Doddy. 2012. Korelasi Panjang penis dengan antropometri anak usia 5 tahun. Jurnal ilmiah kedokteran

Hatipoglu, Nihal et al. 2013. Mikropenis: etiologi, diagnosis and treatment approaches. J clin res pediatr endrocrinol

Manfaat Khitan Yang Jarang diketahui !! simakkkkk yukkkkkk

Manfaat Khitan Yang Jarang diketahui !! simakkkkk yukkkkkk

Assalamu’alaikum Bunda dan Ayah, bagaimana nih kabarnya? Semoga selalu sehat ya. Kali ini kita akan membahas tentang manfaat dari khitan, sebelum membahas lebih jauh mari kita berkenalan dulu dengan khitan, apakah Bunda dan Ayah sudah mengetahui apa itu khitan? Mari kita bahas sedikit…
Khitan atau dalam bahasa medis disebut dengan sirkumsisi yang merupakan salah satu tindakan bedah minor pada ujung kulup/kulit luar penis.

Ada fakta mengejutkan loh Bunda Ayah, berdasarkan penelitian tahun 2016 diperkirakan bahwa 37-39% pria diseluruh dunia melakukan khitan. Berdasarkan data American Urological Association, wilayah yang paling banyak melakukan sirkumsisi yaitu Asia, terutama di Timur Tengah, Korea Selatan, dan United State. Sedangkan untuk wilayah yang paling rendah melakukan sirkumsisi adalah Eropa dan Amerika Latin.

Beberapa hal yang mendorong orang untuk melakukan khitan, diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Agama, hal ini di wajibkan bagi laki-laki muslim yang sudah baligh
  • Kesehatan, bagi yang sering menderita infeksi sekitar alat kelamin
  • Budaya adat daerah sekitar
  • Pilihan pribadi
  • Riwayat keluarga melakukan sirkumsisi, sehingga melanjutkan tradisi keluarga

 

Ternyata banyak sekali serba serbi tentang khitan ya Bunda Ayah,..
Baiklah setelah berkenalan tentang khitan sekarang waktunya kita membahas sejuta manfaat dari khitan, antara lain:  

  1. Meningkatan Kebersihan Penis

Pada laki-laki yang tidak dilakukan khitan dapat menyebabkan perubahan kondisi pada bawah kulup menjadi lebih lembab dan hangat sehingga tempat tersebut dapat menjadi tempat berlangsung hidupnya bakteri maupun virus. Maka pada pria yang tidak di sirkumsisi harus benar benar menjaga kebersihan kulup. Hal ini dikarenakan menjaga kebersihan kulup dapat menurunkan resiko infeksi.

 

Untuk remaja dan pria dewasa, dengan cara menarik kebelakang dan membersihkan permukaan pada bagian bawah kulit kemudian menggunakan sabun dan air untuk membasuhnya. Kemudian mengembalikan kulup ke posisi semula akan membantu tetap menjaga kebersihan kelamin. Tanpa membersihkan secara teratur, kuman, kotoran dan sisa-sisa cairan tubuh dapat terbentuk dibawah kulup dan membentuk smegma, yang terlihat seperti butiran berwarna putih-kekuningan.

 

Tingkat kebersihan kelamin yang kurang menyebabkan berbagai infeksi pada gland penis dan kulup, seperti:

  • Phimosis, perlengketan antara kulup dan gland penis menyebabkan kulup sulit ditarik kebelakang.
  • Balanitis, peradangan pada gland penis
  • Posthitis, pradangan pada bagian kulup

 

Pada anak kecil, kulup mungkin sulit ditarik dengan mudah. Ini merupakan catatan penting sehingga tidak boleh memaksakan ketika mencoba menariknya. Berbeda halnya dengan penis yang sudah di sirkumsisi. Mereka tidak perlu memikirkan kebersihan extra karena gland penis dapat dengan mudah dibersihan dengan sabun dan air saat mandi setiap hari.

 

  1. Mencegah Kanker Penis

Kanker penis merupakan keganasan yang menyerang pria. Memiliki angka kejadian 1 dari 100.000 laki-laki. Beberapa factor yang menjadi penyebabnya adalah infeksi HPV, kutil kelamin/condyloma, peradangan, phimosis, kebersihan yang buruk, kurangnya sirkumsisi selama masa anak-anak, paparan bahan kimia, merokok, genetic dan retensi smegma. Dengan melakukan khitan dapat mengurangi sebagian dari factor penyebab dari kanker penis.

 

  1. Mencegah Penyakit HIV

Sekitar 80% penderita Human Immunodeficiency Virus  (HIV) terinfeksi melalui hubungan seksual. Yang terjadi ketika berhubungan seksual area kulup ini menjadi sangat mudah mengalami peradangan dan perlukaan sehingga dapat menjadi jalan masuk bagi kuman. Selain itu area kulup mengandung banyak sel target dari HIV untuk penyebaran infeksinya.

Berdasarkan penelitian acak terkontrol diketahui bahwa khitan pada laki-laki bisa mencegah penularan HIV 50-60% sehingga WHO mengeluarkan rekomendasi untuk khitan sebagai salah satu cara untuk mencegah penularan HIV. Khususnya dilakukan di negara yagn jarang melakukan khitan.

 

  1. Mencegah Kanker Servik

Ternyata khitan pada pria dapat berefek positif juga terhadap perempuan. Pada suatu penilitian disebutkan bahwa khitan dapat menurunkan resiko kejadian kanker servik pada pasangan sampai dengan 58%. Pada sebuah penelitian lain dalam New England Journal of Medicine bahwa menurunkan resiko kanker servik. Castellasague (2002) telah melakukan suatu penelitian di 5 negara dan menghasilkan bahwa 20% laki-laki merupakan carrier Human Papilloma Virus (HPV) jika tidak di khitan berbeda dengan yang sudah di khitan hanya sekitar 6%.

 

  1. Resiko terkena Kanker Prostat Lebih rendah

Salah satu manfaat lain dari khitan adalah mengurangi resiko terkena kanker prostat. Yaitu kanker agresif yang terjadi pada pria, kanker ini berkembang di dalam kelenjar prostat, dan umumnya ditandai dengan gangguan buang air kecil. Sebagian besar penderita kanker prostat berusia di atas 65 tahun. Dengan melakukan sirkumsisi yang berarti memotong kulit luar ujung penis, disebutkan bisa mengurangi risiko menderita kanker prostat hingga 45 persen jika dilakukan pada pria berusia di atas 35 tahun.

 

  1. Memperbaiki Penampilan Penis

Pada beberapa laki-laki dapat terjadi dimana kulup terlalu Panjang sehingga dapat menggangu estetika dan mengganggu saat berhubungan seksual. Penis yang tidak di sirkumsisi memiliki 2 perbedaan penampilan. Saat tidak ereksi kulup menutupi gland penis dan saat ereksi kulup tertarik sedikit kebelakang namun sebagian masih menutupi kulup. Berbeda dengan penis yang sudah disirkumsisi. Saat tidak ereksi maupun saat ereksi kulup tidak menutupi gland penis.

Sungguh besar kekuasaan Allah ya Bunda Ayah, dengan sekali tindakan banyak sekali manfaat yang didapat. Untuk Bunda Ayah yang memiliki putra, jangan ragu untuk segera berkhitan ya….
Oke sampai disini dulu ya Bunda Ayah pembahasan kita tentang khitan dan manfaatnya, kita bertemu lagi lain kesempatan.
Sampai jumpa……

 

Daftar Pustaka

Jonathan L Wright MD, Hutschinsol Health Division
American Academy of Pediatrics. 2012. Circumcision policy statement.

Morris, B. J., et al. (2016). Estimation of country-specific and global prevalence of male circumcision.

Morris, B. J., & Hankins, C. A. (2017). Effects of male circumcision on risk of sexually transmitted infections and cervical cancer in women.

Owings, M., et al. (2015). Trends in circumcision for male newborns in U.S. hospitals: 1979–2010.

LieR.K et al. 2006. Circumcsion and HIV prevention research: an ethical analysis.

Castellsaque Xavier et al. 2002. Male Circumcision penile human papillomavirus infection and cervical cancer in female partners.