Khitan Terbaik dengan Metode Modern di Cirebon

Khitan Terbaik dengan Metode Modern di Cirebon

Khitan Terbaik dengan Metode Modern di Cirebon

Feb 22, 2022 – Jagoan Khitan

metode sunat mdern

istimewa

Khitan atau sunat adalah salah satu tradisi yang memiliki nilai religius dan kesehatan penting bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Di zaman modern ini, semakin banyak orang tua yang mencari metode khitan terbaik untuk anak mereka, yang tidak hanya aman tetapi juga nyaman. Di Cirebon, layanan khitan dengan metode modern menjadi pilihan utama bagi banyak keluarga.

Mengapa Memilih Khitan dengan Metode Modern?
Teknologi dan ilmu kedokteran terus berkembang, termasuk dalam prosedur khitan. Berbeda dengan metode tradisional yang mungkin memerlukan waktu pemulihan yang lama dan sering kali menimbulkan rasa sakit yang lebih besar, metode modern menawarkan berbagai keuntungan:

  1. Proses yang Cepat dan Minim Rasa Sakit
    Metode modern menggunakan teknologi canggih yang memungkinkan proses sunat dilakukan dengan cepat dan minim rasa sakit. Dengan menggunakan alat-alat medis yang steril dan teknik anestesi lokal yang tepat, anak Anda dapat menjalani proses khitan dengan lebih nyaman.
  2. Pemulihan yang Lebih Cepat
    Salah satu keunggulan metode modern adalah waktu pemulihan yang lebih singkat. Ini sangat penting bagi anak-anak yang aktif dan tidak ingin terganggu oleh proses penyembuhan yang lama. Dengan teknik-teknik terbaru, luka khitan dapat sembuh dalam waktu yang relatif singkat, sehingga anak dapat kembali beraktivitas normal lebih cepat.
  3. Risiko Infeksi yang Lebih Rendah
    Metode modern menggunakan alat-alat sekali pakai yang steril, yang mengurangi risiko infeksi secara signifikan. Selain itu, prosedur ini dilakukan oleh tenaga medis yang terlatih dan berpengalaman, sehingga Anda dapat merasa tenang bahwa anak Anda berada di tangan yang tepat.

 

Metode Modern yang Tersedia di Jagoan Khitan
Jagoan Khitan menyediakan beberapa metode modern yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan dan kondisi anak Anda. Berikut beberapa metode yang tersedia:

  1. Metode Cauter (Laser)
    Metode ini menggunakan alat cauter atau laser untuk memotong kulit yang akan disunat. Proses ini sangat cepat, dan karena menggunakan panas untuk memotong, risiko perdarahan sangat minimal. Waktu pemulihan juga lebih cepat dibandingkan dengan metode konvensional. Namun, kekurangan pada metode ini masih harus di jahit. Sehingga, si kecil tidak dapat langsung mandi setelah khitan.
  2. Metode Klem (Klamp)
    Metode ini menggunakan alat bernama clamp yang berfungsi untuk menjepit kulit yang akan dipotong. Metode ini memiliki keunggulan dalam hal keamanan, karena alat clamp mengurangi risiko perdarahan. Alat ini juga memastikan pemotongan dilakukan dengan tepat dan rapi. Namun, kekurangan pada metode ini ada alat yang menempel selama 4 hari dan harus dilepas kembali pada hari ke-5 di klinik. Sehingga, hal tersebut membuat si kecil tidak nyaman.
  3. Metode Hybrid+
    Metode Hybrid+ adalah metode sunat modern yang menggabungkan 5 teknologi sunat mutakhir yang menjadikannya pilihan best seller. Dengan teknologi terbaru ini, hasil sunat menjadi sangat rapi, dan anak-anak bisa langsung mandi setelah prosedur, menjadikan pengalaman khitan lebih nyaman dan praktis.
  4. Metode Stapler
    Metode stapler adalah salah satu metode khitan terbaru yang mulai banyak digunakan. Dalam metode ini, kulit yang akan disunat dijepit dengan alat stapler khusus yang sekaligus memotong dan menjepit luka. Prosesnya sangat cepat dan hasilnya pun lebih rapi, dengan risiko infeksi yang sangat rendah.

Mengapa Memilih Jagoan Khitan?
Dengan berbagai metode modern yang tersedia, Jagoan Khitan menawarkan layanan sunat terbaik yang dapat memenuhi harapan orang tua dalam memberikan yang terbaik untuk anak mereka. Berikut beberapa alasan mengapa Jagoan Khitan menjadi pilihan utama:

  1. Tenaga Medis Profesional, Berpengalaman, dan Bersertifikat
    Jagoan Khitan memiliki tim tenaga medis yang berpengalaman dan bersertifikat, baik di tingkat nasional maupun internasional. Dengan pengalaman yang luas dalam menangani berbagai kasus khitan, kami dapat memberikan pelayanan terbaik untuk anak Anda.
  2. Fasilitas yang Nyaman dan Ramah Anak
    Salah satu keunggulan Jagoan Khitan adalah fasilitas yang didesain khusus untuk anak-anak. Dengan suasana yang ramah anak, ruangan yang bersih dan nyaman, anak Anda akan merasa lebih tenang dan nyaman selama menjalani prosedur khitan.
  3. Pelayanan yang Komprehensif
    Selain prosedur sunat itu sendiri, Jagoan Khitan juga menyediakan layanan pendukung seperti konsultasi sebelum dan sesudah khitan, serta pemantauan pasca-sunat untuk memastikan proses penyembuhan berjalan dengan baik.
  4. Kemudahan dalam Proses Pendaftaran
    Dengan sistem pendaftaran yang mudah dan cepat, Anda dapat dengan mudah mengatur jadwal khitan untuk anak Anda tanpa perlu repot. Jagoan Khitan juga menyediakan layanan konsultasi online untuk membantu orang tua yang membutuhkan informasi lebih lanjut sebelum memutuskan metode yang paling sesuai.

 

Khitan adalah langkah penting dalam kehidupan anak Anda, dan memilih metode serta tempat yang tepat sangatlah penting. Dengan menggunakan metode modern, Jagoan Khitan menawarkan prosedur yang aman, cepat, dan nyaman. Dengan dukungan tenaga medis profesional dan fasilitas yang ramah anak, Jagoan Khitan adalah pilihan terbaik untuk khitan anak Anda di Cirebon. Jangan ragu untuk menghubungi kami dan konsultasikan kebutuhan khitan anak Anda hari ini!

Ini Dia Tips Mengobati Luka Bakar Akibat ALiran Listrik, Simak Yuk!

Ini Dia Tips Mengobati Luka Bakar Akibat ALiran Listrik, Simak Yuk!

Luka bakar merupakan suatu bentuk kerusakan ataupun kehilangan jaringan yang dapat disebabkan oleh panas (api, cairan/lemak panas, dan uap panas), radiasi, listrik, kimia. Luka yang terbakar merupakan jenis trauma yang merusak dan mengubah berbagai sistem tubuh. Luka yang terbakar timbul ketika terjadi sentuhan antara permukaan tubuh dengan benda-benda yang menghasilkan panas baik secara langsung maupun secara tidak langsung.

Listrik merupakan salah satu bentuk energi yang berhubungan dengan pergerakan dan interaksi antar elektron. Amper merupakan satuan yang digunakan untuk tingkat pergerakan elektron. Setiap 6.242×1018 elektron melewati 1 detik, 1 amper telah terlewati. Pada masa kini hal tersebut dapat membunuh atau melukai seseorang dan menimbulkan luka listrik. 1 amper sama dengan kekuatan untuk mengaliri arus listris bola lampu 100 watt.

Sengatan listrik adalah suatu reaksi fisiologis yang ditandai dengan adanya nyeri dan spasme otot, akibat adanya kontak dengan sumber listrik dan penjalaran arus listrik ke seluruh tubuh. Tubuh manusia merupakan konduktor (perantara) yang baik bagi listrik. Luka bakar, kerusakan organ dalam, gangguan irama jantung, dan bahkan kematian dapat di sebabkan oleh sengatan listrik ini.

Patofisiologi

Adanya paparan panas yang mengenai pada permukaan kulit menimbulkan kerusakan pada pembuluh darah kapiler kulit dan peningkatan permeabilitasnya. Peningkatan permeabilitas akan menimbulkan reaksi edema jaringan dan pengurangan cairan intravaskuler. Kerusakan kulit akibat luka yang terbakar bakar menimbulkan kehilangan cairan karena terjadi penguapan cairan berlebihan di derajat 1, penumpukan cairan pada bula luka bakar derajat 2, dan pengeluaran cairan dari keropeng luka bakar derajat 3.

Jika luka bakar yang ditimbulkan < 20% biasanya masih terkonpensasi oleh keseimbangan tubuh. Namun, bila >20%, akan meningkatnya resiko syok hipovolemia ditandai dengan adanya gelisah, pucat, dingin, nadi lemah dan cepat serta penurunan tekanan darah dan produksi urin. Kulit manusia hanya dapat mentoleransi panas pada suhu 44oC (111oF) selama 6 jam sebelum akhirnya akan menimbulkan cedera termal.

Fase luka bakar

Terdapat fase-fase dalam luka bakar yaitu:

  1. Fase akut/syok/awal

fase ini dimulai ketika pasien mulai datang di Instalasi Gawat Darurat (IGD)/unit luka bakar. Pasien biasanya akan mengalami ancaman berupa gangguan airway (jalan napas), breating (mekanisme bernapas) dan circulation (sirkulasi). Gangguan airway dapat timbul segera ataupun beberapa saat setelah trauma. Obstruksi jalan napas dapat terjadi 48-72 jam paska trauma pada cedera inhalasi. Gangguan keseimbangan baik cairan dan elektrolit dapat menyebabkan syok hipovolemia.

  1. Fase subakut/flow/hipermetabolik

Fase berlangsung setelah syok teratasi. Problem yang timbul pada fase ini dapat berupa terjadinya proses inflamasi atau infeksi pada luka bakar, problem penutupan luka dan keadaan yang hipermetabolisme.

  1. Fase Lanjut

Pasien dinyatakan sembuh dan boleh kontrol rawat jalan. Permasalahan yang timbul di fase ini beruoa terbentuknya kelainan/penyulit seperti jaringan parut hipertrofik, keloid, gangguan pigmentasi, deformitas dan kontraktur.

Derajat luka bakar

Luka bakar di identifikasi tergantung dari derajat sumber, penyebab dan lamanya kontak dengan permukaan tubuh. Dibagi menjadi:

  1. Luka bakar derajat 1

Kerusakan terbatas pada lapisan epidermis (superfisial)/epidermal burn. Ditandai dengan gejala eritema, sedikit edema, tidak ada bula, dan nyeri. Pada hari ke 4 sering dijumpai deskuamasi. Pemberian salep antibiotik dan pelembab kulit dapat diberikan dan tidak perlu pembalutan.

  1. Luka bakar derajat 2

Kerusakan terjadi meliputi epidermis dan sebagian dermis berupa proses inflamasi dan eksudasi. Ditantai dengan adanya bula. Terdiri dari:

  1. Dangkal/superfisial/superficial partial thickness

Kerusakan jaringan pada epidermis-dermis. Ditandai kemerahan, edema, dan nyeri. Luka lebih pucat jika terkena tekanan. Masih ditemukan folikel rambut, kelenjar keringat dan kelenjar sebasea. Penyembuhan spontan dalam 10-14 hari tanpa sikatrik, namun warna kulit sering tidak sama dengan sebelumnya. Perawatan luka berupa pembalutan dan pemberian salep antibiotik.

  1. Dalam/deep partial thickness

Kerusakan jaringan terjadi hampir pada seluruh dermis. Ditandai dengan eritem, bula,nyeri namun tidak lebih sakit dari derajat 2A dan sebagian berwarna putih akibat variasi vaskularisasi. Folikel rambut, kelenjar keringat dan kelenjar sebasea tinggal sedikit. Penyembuhan berkisar 3-9 minggu dan meninggalkan jarignan parut.

  1. Luka bakar derajat 3

Kerusakan jaringan meliputi seluruh tebal kulit hingga subkutis, otot dan tulang. Epitel tidak ada, bula tidak ditemukan, kulit yang terbakar berwarna keabu-abuan pucat hingga warna hitam kering(nekrotik). luka sering tidak nyeri. Penyembuhan lebih sulit karena tidak terjadi epitelialisasi spontan

Penatalaksanaan luka yang terbakar

Pertolongan pertama pada pasien dengan luka yang terbakar sebelum dibawa ke rumah sakit yaitu dengan cara menyingkirkan sumber luka bakar tanpa membahayakan penolong, kemudian penatalaksanaan mengikuti prinsip dasar resusitasi trauma:

  • lakukan survei primer singkat dan segera atasi permasalahan yang ditemukan.
  • singkirkan pakaian dan perhiasan yang melekat
  • jika pernapasan dan sirkulasi telah teratasi, lakukan survei sekunder

Airway dan breating

Managemen airway pada luka yang terbakar penting dilakukan karena dapat berakibat komplikasi yang serius. Kondisi yang serius terutama pada curiga adanya cedera inhalasi, luka bakar terjadi di ruang tertutup. Cedera inhalasi jarang terjadi di ruang terbuka atau ruangan dengan ventilasi yang baik. Tandanya berupa hilangnya rambut-rambut wajah dan sputum hitam. Pemberian oksigenasi >90% segera dilakukan. Bila perlu lakukan intubasi. Stidor dapat ditemukan dalam beberapa jam pada pasien dengan airway stabil.

Circulation

Akses cairan intravena dan pemberian resusitasi cairan sangat penting untuk segera dilakukan. Lokasi pemberian akses intavena adalah pada area kulit yang tidak mengalami luka yang terbakar, namun jika tidak mungkin maka dapat dilakukan pada luka yang terbakar. Pemberian akses intavena diberikan sebelum terjadinya edema jaringan yang menyebabkan kesulitan pemasangan infus. Pemasangan vena central dapat dipertimbangkan jika vena perifer tidak ditemukan. Cairan RL dan NaCl 0,9% tanpa glukosa dapat diberikan 1-2 akses intravena. Pemasangan kateter foley digunakan untuk memonitor produksi urin dan keseimbangan cairan

Evaluasi Lanjut

Selang nasogastric digunakan untuk dekompresi lambung dan jalur masuk makanan. Evaluasi semua denyut nadi perifer dan dinding thorax untuk kemungkinan timbulnya sinrom kompartemen terutama pada luka bakar sirkumferensial. Observasi menyeluruh pada edema jaringan terutama pada ekstremitas dan kemungkinan terjadinya gagal ginjal. Elevasi tungkai dapat dilakukana untuk mengurangi edema pada tungkai.

Dermato terapi pada luka bakar

Luka bakar menyebabkan hilangnya barrier pertahanan kulit sehingga memudahkan timbulnya koloni bakteri atau jamur pada luka, dengan adanya resiko penetrasi patogen ke jaringan yang lebih dalam dan pembuluh darah sehingga menyebabkan infeksi sistemik yang mengarah pada kematian. Pemberian terapi antimikroba topikal dalam bentuk salep atau cairan kompres/rendam seperti: silver sulfadiazine, mafenide acetate, silver nitrate, povidone-iodine, bacitracin, neomycin, polymyxin B dan antifungal nystatin, mupirocin dan preparat herbal seperti Moist exposed Burn Ointment/Therapy (MEBO/MEBT).

Anggowarsito, Jose. 2014. Luka Bakar Sudut Pandang Dermatologi. Jurnal Widya Medika Surabaya

Sampai jumpa lagi di artikel lainnya..

salam Jagoan Khitan

Baca Juga:

YUK KENALI KELOID DAN HIPERTROFI PADA PENYEMBUHAN LUKA

YUK KENALI KELOID DAN HIPERTROFI PADA PENYEMBUHAN LUKA

Keloid merupakan suatu kelainan terbentuknya jaringan parut (scar) abnormal yang timbul sebagai akibat dari proses penyembuhan luka.

Keloid berupa jaringan skar yang tumbuh melebihi batas dari luka awal. Gejala umum yang biasa timbul adalah nyeri dan gatal. Hal ini disebabkan terutama karena sintesis dan degradasi kolagen yang tidak seimbang. Komponen yang menjadi pemicu dari pembentukan keloid adalah fibronektin dan glikosaminoglikan yang berlebihan.

Epidemiologi

Dinegara berkembang setiap tahunnya terdapat 100juta penderita dengan keluhan parut. Sekitar 55 juta kasus parut terjadi akibat luka pembedahan elektif dan 25 juta kasus parut terjadi pada pembedahan kasus trauma. Keloid dapat terjadi pada semua ras kecuali albino. Ras kulit hitam memiliki resiko hingga 15 kali lebih besar. Keloid lebih banyak mempengaruhi etnik Afrika, Asia dan Amerika Latin. Kerentanan secara genetik meningkatkan risiko keloid lebih besar 15% dibandingkan dengan populasi. Angka kejadian keloid lebih tinggi saat masa pubertas dan kehamilan dan menurun pada masa menopause. Hormon juga diduga memiliki peranan.

Faktor penyebab risiko dari keloid diduga berkaitan dengan beberapa hal. Riwayat keloid pada keluarga akan meningkatkan insiden keloid. Gen yang diduga berperan adalah HLA-B14, HLA-B21, HLA-BW16, HLA-BW35, HLA-DR5 dan HLA-DQW3.

Patofisiologi

Fase inflamasi yang mengalami pemanjangan merupakan penyebab dari timbulnya keloid maupun scar hipertrofik. Meningkatnya sel imun pada keloid meningkatkan aktivitas fibroblas dan terus terjadi pembentukan matriks ekstraseluler. Hal ini diduga kuat menjadi penyebab scar timbul melebihi batas luka pada keloid. Berbeda dengan scar hipertrofik, sel imun akan perlahan menurun sehingga memungkinkan terjadinya regresi.

Teori lain menyebutkan bahwa TGF-B memiliki peranan untuk terbentuknyya kelainan jaringan ini. Baik TGF-B1 atau TGF-B2 merupakan stimulan untuk sintesis kolagen dan proteoglikan serta mempengaruhi matrik ekstraseluler yang bukan hanya meningkatkan sintesis kolagen tapi juga menghambat pemecahannya.

Teori lain menyatakan bahwa apoptosis juga menyebabkan kelainan fibrosis. Pada fase awal terbentuknya scar hipertrofik terjadi hiperseluler dan pada fase remodeling sel fibroblas berkurang dan perlahan menjadi scar normal melalui proses apoptosis. Kelainan di fase apoptosis ini dapat menyebabkan kelainan jaringan.

Gejala klinis

Scar hipertrofik terbentuk mulai minggu ke-4 hingga ke-6 pasca luka dan tumbuh cepat hingga 6 bulan. Setelah itu akan mengalami regresi hingga terbentuk jaringan normal. Sedangkan pada keloid scar terus bertumbuh dan cenderung menetap.

Scar hipertrofik biasanya didahului dengan trauma dan luas scar tidak melebihi luas luka. Pembedahan menjadi pilihan penanganan yang baik.

Scar pada keloid bisa lebih luas dari area lukanya. Pembedahan akan menyebabkan perluasan scar akibat luka operasi.

Keloid dapat menjadi masalah fisik dan psikologis. Masalah fisik dapat berupa gatal, kulit kaku, kontrktur dan nyeri. Masalah psikologi meliputi gangguan percaya diri, kecemasan dan depresi.

Tatalaksana

Menghindari terjadinya luka berlebih merupakan tetap menjadi solusi terbaik dari pencegahan keloid. Semua terapi berikut dapat diaplikasikan baik pada scar hipertrofik maupun keloid. Namun, perlu diperhatikan perbedaan klinis antara keduanya. Terapi keloid lini pertama adalah injeksi kortikosteroid intralesi, tetapi lebih menunjukan hasil pada keloid yang kecil dan masih tahap awal. Terapi lini kedua adalah bedah eksisi, perlu dipertimbangkan apabila keloid tidak membaik setelah mendapat terapu lini pertama selama 12 bulan. Terapi bedah tidak dianjurkan sebagai terapi tunggal karena angka kekambuhan 50-100% bahkan dapat menyebabkan perluasan keloid. Terapi lini kedua yang lain adalah laser.

  1. Terapi tekan

Masih kontroversial dalam hal keefektifannya. Mekanisme dari terapi ini yaitu dengan memberikan tekanan, maka sintesis kolagen menurun karena terbatasnya suplai darah dan oksigen, serta nutrisi ke jaringan scar dan apoptosis diharapkan meningkat. Tekanan kontinue (15-40 mmHg) diberikan minimal 23 jam dan atau 1 hari selama 6 bulan atau selama scar masih aktif. Terapi ini memiliki kelemahan karena sering menyebabkan maserasi, eksema, ataupun bau tidak sedap karena penggunaan bahan kain. Terapi ini cenderung berhasil lebih baik pada anak-anak.

  1. Silicone Gel Sheeting

Terapi ini bekerja dengan meningkatkan temperatur parut 1-2 derajat dari suhu tubuh, hal ini akan mengakibatkan peningkatan aktivitas kolagenase. Anjuran penggunaan >_12 jam dan atau 1 hari dimulai sejak 2 minggu pasca penyembuhan luka. Penggunaan terapi ini sering dipakai pada area yang sering bergerak.

  1. Extractum Cepae

Memiliki turunannya quercetin. Memiliki efek anti inflamasi, anti bakterial dan fibrinolitik sehingga mampu menghambat proliferasi fibroblas dan produksi kolagen pada keloid dan scar hipertrofik. Zat ini banyak ditemukan pada bawang, apel, anggur merah dan teh hitam. Penggunaan topikal diberikan pasca tindakan laser untuk menghilangkan tatto dan sering digunakan sebagai terapi pencegahan terutama pasca tindakan bedah.

  1. Injeksi Kortikosteroid

Bekerja dengan cara mensupresi proses inflamasi luka. Selain itu, mampu mengurangi sintesis kolagen dan glikosaminoglikan, menghambat pertumbuhan fibroblast dan meningkatkan degradasi kolagen dan fibroblas. Injeksi intralesi menggunakan triamnicolon acetonide (TAC) 10-40mg/ml diulang setiap 3-4 minggu dapat dilakukan hingga 6 bulan memberikan hasil cukup baik. Lebih maksimal pada scar yang baru. Untuk scar lama hanya mengurangi sampai ukuran yang lebih kecil.

  1. Cryotherapy

Dapat sebagai terapi tunggal ataupun kombinasi dengan injeksi kortikosteroid. Untuk hasil yang lebih maksimal. Untuk kombinasi dilakukan cryotheraphy dulu kemudian injeksi steroid. Cryo menyebabkan kerusakan vaskuler sehingga terjadi anoksia dan nekrosis jaringan.

  1. Revisi scar

Sebelum tindakan bedah harus dipastikan apakah ini merupakan scar hipertrofik dan keloid. Pada penanganan scar hipertrofi, scar <1 tahun masih dapat menunjukan perbaikan tanpa manipulasi. Tingkat rekurensi setelah bedah pada scar hipertrofik lebih kecil. Berbeda dengan keloid tingkat rekurensi 45-100%.

  1. Radioterapi

Superficial x-rays, electron-beam terapi dan brachytherapy dosis rendah atau tinggi memberikan hasil yang cukup baik. Prinsip kerjanya yaitu dengan menghambat neovaskularisasi dan proliferasi fibroblas sehingga produksi kolagen menurun. Terapi sebaiknya dimulai sejak 24-48 jam pasca tindakan dengan dosis total 40 gy untuk mencegah efek samping hipo/hiperpigmentasi, eritema, telengiektasis dan atrofi.

  1. Laser

Terapi 585-nm pulse dye laser (PDL) sangat dianjurkan untuk terapi scar hipertrofik ataupun keloid. Untuk hasil yang maksimal sebaiknya diulangi hingga 2-6 kali. Dengan panas yang merusak kolagen terapi ini dipercaya dapat membentuk kolagenesis baru. Berhati-hati dengan efek samping hipo/hiperpigmentasi serta blister. Sering terjadi purpura pasca terapi yang bertahan hingga 7-10 hari. Terapi 1064-nm neodym, serupa dengan PDL namun, terapi dilakukan 5-10 kali dengan interval 1-2 minggu.

  1. Injeksi interferon

Salah satu terapi yang cukup baik karena IFN dapat mengurangi sitesis kolagen tipe 1 dan 2. INF-a2b memiliki efek antagonis terhadap TGF-b dan histamin. Penyuntikan intralesi 2 kali sehari selama 4 hari mampu mengurangi ukuran scar hingga 50% dihari ke-9.

  1. Injeksi doxorubicin

Memilki cara kerja menghambat sintesis kolagen dengan menghambat enzim prolidase yang memiliki peranan untuk resintesis kolagen.

  1. Injeksi verapamil

Merupakan golongan CCB untuk menghambat sintesis dari matriks ekstraseluler dan meningkatkan proses fibrinase.

  1. Bleomycin sulfate

Bekerja dengan langsung menghambat sintesis kolagen melalui mekanisme penghambatan TGF-B1. penyuntikan intralesi sebanyak 3-5 kali dalam 1 bulan terbukti menurunkan 69,4% keloid. Namun memiliki efek samping hiperpigmentasi dan atrofi dermal.

  1. 5-fluorouracil

Merupakan zat kemoterapi dengan meningkatkan apoptosis fibroblas. Injeksi setiap minggu selama 12 minggu berhasil mengurangi scar hingga 50% pada rata-rata pasien tanpa kegagalan dan rekuren dalam 24 bulan kemudian.

  1. Botulinum Toxin A (BTA)

Bekerja menghambat mobilisasi otot dan mengurangi tegangan kulit, sehingga dapat mengurangi mikrotrauma dan inflamasi. Uji coba injeksi 15 U BTA sepanjang garis operasi dengan jarak setiap 2 cm pada 24 jam pasca penutupan luka berhasil cukup baik.

Sinto, Linda. 2018. Scar hipertrofik dan keloid: Patofisiologi dan penatalaksanaan.

Rachmantyo, Brama et al. 2018. perbandingan terapi kombinasi laser CO2-injeksi triamnisolon dengan injeksi triamnisolon monoterapi pada keloid

Betarbet, udayan et al. 2020. Keloids: A review of etiology, prevention and treatment

Sampai jumpa lagi di artikel lainnya..

salam Jagoan Khitan

Baca Juga:

Epispadia: Pengertian, Penyebab, Diagnosis, dan Penanganan

Epispadia: Pengertian, Penyebab, Diagnosis, dan Penanganan

Epispadia: Penyebab, Jenis, dan Gejala

istimewa

Definisi Epispadia adalah kelainan kongenital yang memengaruhi sistem genitourinaria, di mana dinding uretra bagian atas tidak terbentuk dengan sempurna. Kondisi ini menyebabkan meatus uretra (lubang saluran kencing) berada di bagian atas penis pada laki-laki atau di atas klitoris pada perempuan. Kelainan ini terjadi sejak masa embrionik, tepatnya pada minggu ke-4 kehamilan, akibat kegagalan migrasi sel mesoderm. Epispadia dapat berdiri sendiri sebagai kelainan tunggal atau muncul bersama kondisi lain seperti ekstrofi kandung kemih (bladder exstrophy-epispadias complex/BEEC).

Epidemiologi Epispadia merupakan kondisi langka dibandingkan dengan hipospadia. Di Amerika Serikat, prevalensi epispadia pada laki-laki adalah sekitar 1 dari 117.000 kelahiran, sedangkan pada perempuan sekitar 1 dari 484.000 kelahiran. Rasio kejadian epispadia antara laki-laki dan perempuan adalah 2,3:1, menunjukkan bahwa laki-laki lebih rentan terhadap kondisi ini.

Etiologi Penyebab pasti epispadia masih belum diketahui. Namun, para peneliti mengaitkannya dengan gangguan pada proses embriogenesis, khususnya pada perkembangan tuberkulus genitalis dan uretra. Faktor-faktor genetik dan molekuler yang diduga berperan meliputi:

  1. Sonic hedgehog (Sgg) pada epitel endodermal uretra.

  2. Fibroblast growth factor (FGF)-10 dan Bone Morphogenic Protein (Bmp4) pada sel mesenkim uretra.

  3. Mutasi gen Alx4, Msx1/2, Gli3, Pax-3, yang memengaruhi jalur pembentukan tuberkulus genitalis.

  4. Faktor pembentukan membran kloaka seperti Wnt9b dan Tgf-β.

Patofisiologi Kelainan epispadia terjadi akibat kegagalan tubularisasi sel mesoderm pada lempengan uretra selama minggu ke-4 perkembangan embrio. Akibatnya, dinding uretra bagian atas tidak terbentuk dengan sempurna, menyebabkan meatus uretra berada di bagian atas penis atau klitoris. Pada kasus yang lebih berat, epispadia dapat disertai dengan ekstrofi kandung kemih, yang menyebabkan defek lebih luas pada area genitourinaria.

Diagnosis Diagnosis epispadia dapat ditegakkan melalui:

  1. Anamnesis dan pemeriksaan fisik: Biasanya dilakukan segera setelah bayi lahir.

  2. Pemeriksaan antenatal: Tingkat akurasi pemeriksaan ultrasonografi antenatal untuk epispadia cukup rendah (4-10%).

Jenis Epispadia Epispadia dapat dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan lokasi meatus uretra:

  1. Epispadia glandular: Berada di ujung distal penis.

  2. Epispadia penis: Berada di bagian tengah penis.

  3. Epispadia penopubik: Berada di bagian proksimal dekat dinding anterior kandung kemih. Jenis ini dapat disertai dengan ekstrofi kandung kemih.

Tatalaksana Penanganan epispadia bertujuan untuk mengembalikan fungsi fisiologis uretra, mencegah komplikasi, dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Tindakan medis yang dilakukan meliputi terapi non-farmakologis, farmakologis, dan pembedahan.

1. Terapi Non-Farmakologis

Edukasi dan konseling sangat penting untuk membantu pasien dan keluarganya memahami kondisi ini. Gangguan psikologis seperti rasa tidak percaya diri akibat kelainan genital dapat muncul, terutama saat masa pubertas. Konseling mendalam diperlukan untuk menangani dampak psikologis dan gangguan kualitas hidup akibat inkontinensia urine.

2. Terapi Farmakologis

Epispadia tidak memiliki terapi farmakologis spesifik. Beberapa terapi tambahan yang dapat diberikan adalah:

  • Antibiotik: Digunakan untuk mencegah infeksi saluran kemih.

  • Testosteron intramuskular atau topikal: Diberikan pada pasien laki-laki sebelum operasi untuk meningkatkan vaskularisasi dan stimulasi pertumbuhan penis, sehingga meningkatkan keberhasilan pembedahan.

  • Injeksi polidimetilsiloksan: Digunakan untuk mengatasi inkontinensia pada kasus BEEC atau pascaoperasi. Biasanya diberikan dalam tiga kali injeksi.

3. Pembedahan

Pembedahan merupakan tatalaksana utama epispadia. Operasi biasanya dilakukan pada usia 6-12 bulan untuk mengembalikan fungsi uretra dan memperbaiki penampilan genital. Jenis dan kompleksitas operasi bergantung pada tingkat keparahan epispadia:

  • Kasus ringan: Operasi satu tahap (“one-stage”) sering mencakup uretroplasti dan rekonstruksi genital.

  • Kasus berat: Operasi dilakukan dalam beberapa tahap untuk menangani kondisi seperti chorde, inkontinensia, atau BEEC.

Operasi pada Laki-Laki

  • Uretroplasti dilakukan untuk memperbaiki posisi meatus uretra.

  • Pasien dengan ukuran penis kecil dapat diberikan testosteron preoperatif sebelum tindakan.

  • Operasi epispadia glandular dan penis dapat dilakukan dalam satu tahap atau beberapa tahap meliputi uretroplasti, glansplasti, dan ortoplasti.

Operasi pada Perempuan

  • Rekonstruksi genitalia dan leher kandung kemih lebih sederhana dibandingkan pada laki-laki.

  • Biasanya dilakukan dalam satu tahap.

Prognosis Prognosis epispadia bergantung pada jenis dan tingkat keparahan kondisi serta waktu diagnosis. Diagnosis dini dan tindakan pembedahan yang tepat dapat meningkatkan keberhasilan terapi, menurunkan risiko komplikasi seperti inkontinensia urin, infertilitas, dan gangguan psikologis. Sebaliknya, epispadia berat seperti jenis penopubik atau kasus dengan BEEC memiliki prognosis yang lebih buruk jika diagnosis terlambat.

Referensi

European Society for Paediatric Urology. Guidelines on paediatric urology. European Association of Urology. 2015.
Stewart D, Inouye BM, Goldstein SD, Shah BB, Massanyi EZ, DiCarlo H, et al. Pediatric surgical complications of major genitourinary reconstruction in the exstrophy-epispadias complex. J Pediatr Surg. 2015
Cho P, Cendron M. The surgical management of male epispadias in the new millennium. Curr Urol Rep. 2014
European Society for Paediatric Urology. Guidelines on paediatric urology. European Association of Urology. 2015.
Stewart D, Inouye BM, Goldstein SD, Shah BB, Massanyi EZ, DiCarlo H, et al. Pediatric surgical complications of major genitourinary reconstruction in the exstrophy-epispadias complex. J Pediatr Surg. 2015
Cho P, Cendron M. The surgical management of male epispadias in the new millennium. Curr Urol Rep. 2014
SIMAK YUK APA ITU BALANITIS ?

SIMAK YUK APA ITU BALANITIS ?

Definisi

Balanitis merupakan peradangan yang terjadi pada glans penis. Biasanya sering bersamaan dengan kelainan posthitis merupakan peradangan pada kulup. Jika terjadi bersamaan keduanya disebut sebagai balanoposthitis. Balanitis sering timbul pada pria yang tidak melakukan sirkumsisi karena jeleknya higenisitas akibat terkumpulnya banyak smegma. Balanitis dapat terjadi akibat infeksi maupun non-infeksi (trauma).

Etiologi

Etiologi dari balanitis paling sering adalah oleh infeksi bakteri maupun jamur (20%). peradangan muncul sebagai akibat dari higin yang kurang. Akibatnya bakteri maupun jamur tumbuh di area tersebut. Penyebab dari balatinitis lainnya adalah penggunaan sabun iritatitif/alergi, alergi kondom lateks, konsumsi obat yang menimbulkan alergi, infeksi menular seksual (sifilis trikomoniasis dan gonore), kelainan kulit (dermatitis dan psoriasis), trauma, diabetes, fimosis dan obesitas.

Faktor Resiko

  1. Pria yang belum di sirkumsisi
  2. Fimosis
  3. Diabetes mellitus
  4. Immunodeficiency
  5. Poor hygiene and over-washing
  6. Trauma (e.g zipper injury)
  7. Diaper dermatitis
  8. Obesitas
  9. Penyakit menular seksual (herpes dan gonore)

Gejala Klinis

Tanda dan gejala yang dapat timbul berupa:

  1. Onset gejala bisanya berlangsung antara 3-7 hari sebelumnya
  2. Nyeri pada penis
  3. Dysuria
  4. Rewel pada bayi dan anak
  5. Rasa gatal, berhubungan dengan lesi kemerahan pada glans dan preputium
  6. Bengkak pada glans dan preputium
  7. Berbau dan munculnya cairan purulen dari penis

Diagnosis

Dokter akan mendiagnosis berdasarkan status kesehatan sebelumnya dan sekarang serta dari pemeriksaan fisik. Balanitis akan ditegakan jika terdapat nyeri pada penis dan ada tonjolan yang berwarna kemerahan pada glans. Pemeriksaan lanjutan dapat dilakukan untuk mengetahui penyebab dari balanitis apakah karena jamur, bakteri atau virus dengan melakukan swab uretral discharge.

Pengobatan

Tujuan utama dari pengobatan balanitis adalah untuk mengeradikasi infeksi dan mencegah komplikasi serta mencegah kejadian terulang kembali (edukasi).

Pengobatan non-farmakologi

  1. Kompres hangat/berendam
  2. Menjaga kebersihan diri: dengan menarik preputium kebelakang glans dan mencuci dengan air hangat atau air saline dua kali sehari
  3. Hindari melakukan paksaan saat menarik preputium pada anak-anak dan pria yang belum di sirkumsisi
  4. Pastikan mengeringan penis setelah dibersihkan
  5. Hindari penggunaan bahan kimia dan sabun yang menimbulkan iritasi ataupun alergi

Pengobatan Farmakologi

Pengobatan secara konservatif akan terlihan hasilnya setelah 3-5 hari setelah pemberian obat. Pemberian agen obat tergantung dari klinis dan penyebab infeksinya.

Edukasi

  1. Pengaplikasian obat secara teratur
  2. Menjaga penis tetap bersih
  3. Tidak menarik preputium secara paksa pada bayi dan anak karena dapat menyebabkan perlengketan
  4. Anak remaja dan dewasa harus di instruksikan untuk menarik preputium kebelakang dan mencuci penis dengan air hangat kemudian dikeringkan
  5. Hindari penggunaan kondom lateks jika menimbulkan iritasi
  6. Mencuci celana dalam dengan sabun dan pastikan tercuci dengan bersih
  7. Seorang yang bekerja dengan bahan-bahan kimia dianjurkan mencuci tangan secara teratur untuk menghindari paparan bahan kimia ke penis.

Komplikasi

  1. Nyeri
  2. Lesi ulseratif di glans/preputium
  3. Fimosis
  4. Parafimosis
  5. Striktur uretra
  6. Progresif perubahan dari premaligna ke maligna lesi
Askatchewan RN Association. 2019. Balanitis: Adult & Pediatric

Pandya, Ipsa et al. 2014. Approach to balanitis/balanopsthitis: Current Gudelines. Indian J Sex Transm Dis AIDS

Edwards, SK et al. 2013. European Guideline For Management Of Balanoposthitis. International Journal of STD&AIDS
Mengganti Perban Yang Lengket Pada Luka

Mengganti Perban Yang Lengket Pada Luka

Cara Mengganti Perban Yang Lengket Pada Luka

Mei 18, 2021 – Jagoan Khitan

istimewa

Pernahkah Anda kesulitan saat mengganti perban luka karena perban yang terlalu lengket? Kondisi ini memang sering terjadi dan bisa membuat proses penggantian perban menjadi tidak nyaman bahkan menimbulkan rasa sakit. Namun, jangan khawatir, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi masalah ini.

Mengapa Perban Bisa Lengket pada Luka?

Perban yang terlalu lama menempel pada luka, penggunaan bahan perekat yang kuat, serta adanya cairan luka yang mengering dapat menyebabkan perban menempel sangat kuat pada kulit. Hal ini tentu saja dapat menyebabkan rasa sakit saat dilepas dan berpotensi merusak jaringan kulit yang baru terbentuk.

Cara Mengganti Perban Luka yang Lengket

Berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk mengganti perban luka yang lengket dengan aman dan nyaman:

  1. Basahi Perban:

    • Gunakan cairan steril: Siramkan cairan steril seperti NaCl atau larutan antiseptik pada bagian perban yang menempel. Biarkan cairan meresap selama beberapa saat agar perekat menjadi lebih lunak.
    • Hindari air panas: Jangan menggunakan air panas karena dapat menyebabkan iritasi pada kulit yang luka.
  2. Lepaskan Perban Perlahan:

    • Arahkan perlahan: Tarik perban secara perlahan mengikuti arah tumbuhnya rambut agar tidak melukai kulit.
    • Hindari menarik secara tiba-tiba: Menarik perban secara tiba-tiba dapat menyebabkan luka terbuka kembali dan menimbulkan rasa sakit yang lebih hebat.
  3. Bersihkan Luka:

    • Gunakan cairan antiseptik: Setelah perban berhasil dilepas, bersihkan luka dengan menggunakan cairan antiseptik untuk mencegah infeksi.
    • Keringkan dengan lembut: Keringkan area sekitar luka dengan menggunakan kasa steril atau handuk bersih dengan cara ditepuk-tepuk lembut.
  4. Oleskan Salep:

    • Gunakan salep sesuai anjuran dokter: Oleskan salep antibiotik atau salep yang telah diresepkan oleh dokter pada luka untuk mempercepat proses penyembuhan.
  5. Ganti Perban dengan yang Baru:

    • Pilih perban yang tepat: Pilih perban yang berukuran sesuai dengan luka dan memiliki daya serap yang baik.
    • Pasang perban dengan benar: Pasang perban dengan cara yang tidak terlalu ketat agar sirkulasi udara tetap lancar.

Tips Tambahan:

  • Ganti perban secara teratur: Ganti perban sesuai dengan anjuran dokter atau ketika perban sudah kotor atau basah.
  • Perhatikan tanda-tanda infeksi: Jika luka menjadi semakin merah, bengkak, terasa panas, atau mengeluarkan nanah, segera konsultasikan dengan dokter.
  • Jaga kebersihan: Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah mengganti perban.

Dengan mengikuti tips di atas, Anda dapat mengganti perban luka yang lengket dengan lebih mudah dan aman. Namun, jika Anda mengalami kesulitan atau memiliki pertanyaan lebih lanjut, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau perawat.

Ini Yang Terjadi Pada Orang Yang Beritikaf

Ini Yang Terjadi Pada Orang Yang Beritikaf

Muslim di seluruh dunia setiap tahun melakukan puasa selama kurang lebih 30 hari. Berpuasa diantaranya adalah tidak mengkonsumsi makanan, minuman, merokok dan melakukan hubungan seksual dari sejak terbitnya matahari sampai terbenamnya matahari tentunya. selain itu, ada hal lain yang perlu dijaga diantaranya lisan dan perbuatan dari dosa. Berpuasa di bulan ramadhan memiliki peran dalam mengatur organ dan sel tubuh. Berpuasa membuat organ dan sel bekerja sesuai dengan kapasitasnya dan mencoba mengistirahatkan tubuh agar tidak bekerja telalu berat. Sehingga tidak salah jika beberapa penelitian menunjukan manfaat berpuasa dalam menjaga tingkat imunitas bahkan meningkatkan derajat kesehatan seseorang. Ketika berpuasa saja sudah memberikan manfaat yang baik, bagaimana jika di tambah dengan itikaf?

Sebagian muslim akan melakukan ibadah itikaf terutama 10 hari terakhir bulan ramadhan. Menurut agama islam, berdiam diri di suatu tempat seperti mesjid dan menyibukan diri hanya untuk beribadah dan memohon ampunan itulah yang disebut itikaf. Ibadah yang dilakukan dapat berupa membaca quran, berdoa dan berdzikir.

Ketika melakukan itikaf dibulan ramadhan bersamaan dengan puasa tubuh akan mengalami keadaan very deep hunger (keadaan lapar yang dalam). hal ini karena selama itikaf di bulan ramadhan asupan makanan berkurang menyebabkan kalori total tubuh berkurang. Di beberapa penelitian, kekurangan total kalori akan menyebabkan melemahnya sistem imunitas sehingga memperbesar peluang terjadinya infeksi, misalnya pada orang dengan malnutrisi. Namun, dilain sisi penelitian terbaru menunjukan apabila asupan kalori berkurang akibat berpuasa selama lebih dari 3 hari dapat meningkatkan sistem imunitas.

Kondisi very deep hunger ini menyebabkan perubahan pada sistem imunitas. Limfosit merupakan parameter yang menunjukan tingkat dari sistem imun. Limfosit dan sel sejenisnya memiliki peran dalam menjaga imunitas seluler dan humoral. Dalam suatu penelitian yang menghubungan itikaf dengan tingkat imunitas. Penelitian ini dilakukan pada 46 orang dengan rata-rata umur 41 tahun. Dilakukan pemeriksaan berat badan, lingkar pinggang, Body Mass Index (BMI), indikator imunitas humoral (IgA, IgM, IgG) dan indikator sistem imun lain (NK cell, CD3, HLA DR1 dll) yang diambil dari sampel darah. Diukur sebelum dan setelah itikaf kemudian dibandingkan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat penurunan berat badan, lingkar pinggang dan BMI yang bermakna selama periode penelitian.

Kadar limfosit meningkat setelah menjalani itikaf di bulan ramadhan hal ini dapat menjadi indikator terjadinya penguatan dari sistem imun. Selain itu, terdapat peningkatan kadar imunoglobulin baik IgA, IgM dan IgG dan sesuai dengan penelitian lain yang menunjukan bahwa itikaf secara positif mempengaruhi sistem imun humoral. Dari penelitian lain, menyatakan bahwa sistem imun akan menjadi kuat bila muncul keadaan very deep hunger selama kurang lebih 72 jam.

Dari uraian ini bisa diambil kesimpulan bahwa berpuasa pada bulan ramadhan memiliki berbagai manfaat. Salah satunya adalah meningkatkan sistem imunitas tubuh. Bila saat berpuasa menjalankan itikaf di masjid selama 10 hari terakhir ramadhan. Maka akan menimbulkan keadaan very deep hunger yang diketahui akan memperkuat sistem imunitas tubuh bila dilakukan lebih dari 3 hari atau lebih dari 72 jam.

Penulis : dr. Ferdy Arif Fadilah

Editor : dr. Rio Adhi Wicaksono, MPH, Noviyanti

Eker, Hasan et al. 2017. The Impact Of Ramazan I’tikaf On Immune System. Malaysian Journal of Public Health Medicine

slot dana
cantik555
harum89
slot toto
cantik555
slot dana
cantik555
cantik555
Daftar cantik555
Login cantik555
Cantik555
Slot Toto
Cantik555
RTP Cantik555
RTP Pragmatic
RTP PG Soft
RTP Joker
RTP Habanero
RTP Microgaming
RTP ION Slot
RTP Spade Gaming
RTP CQ9
RTP Yggdrasil Gaming
RTP Astrotech
RTP Advantplay
RTP JDB Slot
RTP Playtech
RTP RTG Slot
RTP Play'n Go
RTP OneTouch Slot
https://heylink.me/cantik555/
https://goldandmia.com/
https://cymed.id/
https://cantik555rtp.store/
https://cantik555.site/
https://farmaciasfantamaria.ro/wp-content/uploads/2024/date/
https://etributario.app.br/
badak123
https://badak123.com/
badak123
badak123
https://badakgaming.com/
slot qris
https://cantikgaming.com/
cantik555
daftar