Hai Ayah Bunda, bagaimana nih kabarnya? Semoga selalu sehat ya. Kali ini kita akan membahas tentang manfaat dari khitan atau sunat, sebelum membahas lebih jauh mari kita berkenalan dulu dengan khitan atau sunat, apakah Bunda dan Ayah sudah mengetahui apa itu khitan atau sunat? Mari kita bahas sedikit…
Khitan atau dalam bahasa medis disebut dengan sirkumsisi yang merupakan salah satu tindakan bedah minor pada ujung kulup atau kulit luar penis yang biasanya dilakukan dengan bantuan dokter khitan atau dokter sunat.
Ada fakta unik loh Ayah Bunda, berdasarkan penelitian tahun 2016 diperkirakan bahwa 37-39% pria diseluruh dunia melakukan khitan atau sunat. Berdasarkan data American Urological Association, wilayah yang paling banyak melakukan sirkumsisi yaitu Asia, terutama di Timur Tengah, Korea Selatan, dan United State. Sedangkan untuk wilayah yang paling rendah melakukan sirkumsisi adalah Eropa dan Amerika Latin.
Beberapa hal yang mendorong orang untuk melakukan khitan, diantaranya adalah sebagai berikut:
- Agama, hal ini di wajibkan bagi laki-laki muslim yang sudah baligh
- Kesehatan, bagi yang sering menderita infeksi sekitar alat kelamin
- Budaya adat daerah sekitar
- Pilihan pribadi
- Riwayat keluarga melakukan sirkumsisi, sehingga melanjutkan tradisi keluarga
Ternyata banyak sekali serba serbi tentang khitan ya Bunda Ayah,..
Baiklah setelah berkenalan tentang khitan atau sunat sekarang waktunya kita membahas sejuta manfaat dari khitan atau sunat, antara lain :
1. PENIS MAKIN BERSIH DAN SEHAT
Pada laki-laki yang tidak dilakukan khitan dapat menyebabkan perubahan kondisi pada bawah kulup menjadi lebih lembab dan hangat sehingga tempat tersebut dapat menjadi tempat berlangsung hidupnya bakteri maupun virus. Maka pada pria yang tidak di sirkumsisi harus benar benar menjaga kebersihan kulup. Hal ini dikarenakan menjaga kebersihan kulup dapat menurunkan resiko infeksi.
Untuk remaja dan pria dewasa, dengan cara menarik kebelakang dan membersihkan permukaan pada bagian bawah kulit kemudian menggunakan sabun dan air untuk membasuhnya. Kemudian mengembalikan kulup ke posisi semula akan membantu tetap menjaga kebersihan kelamin. Tanpa membersihkan secara teratur, kuman, kotoran dan sisa-sisa cairan tubuh dapat terbentuk dibawah kulup dan membentuk smegma, yang terlihat seperti butiran berwarna putih-kekuningan.
Tingkat kebersihan kelamin yang kurang menyebabkan berbagai infeksi pada gland penis dan kulup, seperti:
- Phimosis;perlengketan antara kulup dan gland penis menyebabkan kulup sulit ditarik kebelakang.
- Balanitis;peradangan pada gland penis
- Posthitis;peradangan pada bagian kulup
Pada anak kecil, kulup mungkin sulit ditarik dengan mudah. Ini merupakan catatan penting sehingga tidak boleh memaksakan ketika mencoba menariknya. Berbeda halnya dengan penis yang sudah di sirkumsisi. Mereka tidak perlu memikirkan kebersihan extra karena gland penis dapat dengan mudah dibersihan dengan sabun dan air saat mandi setiap hari.
2. JAUH-JAUH DARI KANKER PENIS
Kanker penis merupakan keganasan yang menyerang pria. Memiliki angka kejadian 1 dari 100.000 laki-laki. Beberapa faktor yang menjadi penyebabnya adalah infeksi HPV, kutil kelamin/condyloma, peradangan, phimosis, kebersihan yang buruk, kurangnya sirkumsisi selama masa anak-anak, paparan bahan kimia, merokok, genetic dan retensi smegma. Dengan melakukan khitan dapat mengurangi sebagian dari faktor penyebab dari kanker penis.
3. MENCEGAH PENYAKIT HIV
Sekitar 80% penderita Human Immunodeficiency Virus (HIV) terinfeksi melalui hubungan seksual. Yang terjadi ketika berhubungan seksual area kulup ini menjadi sangat mudah mengalami peradangan dan perlukaan sehingga dapat menjadi jalan masuk bagi kuman. Selain itu area kulup mengandung banyak sel target dari HIV untuk penyebaran infeksinya.
Berdasarkan penelitian randomized control trial diketahui bahwa khitan pada laki-laki bisa mencegah penularan HIV 50-60% sehingga WHO mengeluarkan rekomendasi untuk khitan sebagai salah satu cara untuk mencegah penularan HIV. Khususnya dilakukan di negara yang jarang melakukan khitan.
4. MENCEGAH KANKER SERVIKS PADA PASANGAN
Ternyata khitan pada pria dapat berefek positif juga terhadap perempuan. Pada suatu penilitian disebutkan bahwa khitan dapat menurunkan resiko kejadian kanker servik pada pasangan sampai dengan 58%. Pada sebuah penelitian lain dalam New England Journal of Medicine bahwa khitan menurunkan resiko kanker servik. Castellasague (2002) telah melakukan suatu penelitian di 5 negara dan menghasilkan bahwa 20% laki-laki merupakan carrier atau pembawa Human Papilloma Virus (HPV) jika tidak di khitan, berbeda dengan yang sudah di khitan hanya sekitar 6% yang membawa virus HPV tersebut.
5. RISIKO TERKENA KANKER PROSTAT LEBIH RENDAH
Salah satu manfaat lain dari khitan adalah mengurangi resiko terkena kanker prostat. Yaitu kanker agresif yang terjadi pada pria, kanker ini berkembang di dalam kelenjar prostat, dan umumnya ditandai dengan gangguan buang air kecil. Sebagian besar penderita kanker prostat berusia di atas 65 tahun. Dengan melakukan sirkumsisi yang berarti memotong kulit luar ujung penis, disebutkan bisa mengurangi risiko menderita kanker prostat hingga 45 persen jika dilakukan pada pria berusia di atas 35 tahun.
6. TAMPILAN PENIS MAKIN ESTETIS
Pada beberapa laki-laki dapat terjadi kondisi kulup terlalu panjang sehingga dapat menggangu estetika dan mengganggu saat berhubungan seksual. Penis yang tidak di sirkumsisi memiliki 2 perbedaan penampilan. Saat tidak ereksi kulup menutupi gland penis dan saat ereksi kulup tertarik sedikit kebelakang namun sebagian masih menutupi kulup. Berbeda dengan penis yang sudah disirkumsisi. Saat tidak ereksi maupun saat ereksi kulup tidak menutupi gland penis.
MasyaaAllah dengan sekali tindakan banyak sekali manfaat yang didapat. Untuk Bunda dan Ayah yang memiliki putra, jangan ragu untuk segera berkhitan ya….
- Ferdy Arif F,
- Rio Adhi Wicaksono, MPH
Nabila Ramadina
Daftar Pustaka
Jonathan L Wright MD, Hutschinsol Health Division
American Academy of Pediatrics. 2012. Circumcision policy statement.
Morris, B. J., et al. (2016). Estimation of country-specific and global prevalence of male circumcision.
Morris, B. J., & Hankins, C. A. (2017). Effects of male circumcision on risk of sexually transmitted infections and cervical cancer in women.
Owings, M., et al. (2015). Trends in circumcision for male newborns in U.S. hospitals: 1979–2010.
LieR.K et al. 2006. Circumcsion and HIV prevention research: an ethical analysis.
Castellsaque Xavier et al. 2002. Male Circumcision penile human papillomavirus infection and cervical cancer in female partners.